Sabtu, 12 September 2020

Rare Story "(Pertemuan Singkat)"

 Pada sore hari aku bertemu dengan Nois di depan kosan ku, ternyata Nois adalah tetangga kosan ku. Aku melihat Nois sedang ngobrol bersama tiga orang cewek temannya , aku tidak sengaja mendengar beberapa obrolan mereka, ternyata mereka sedang merencanakan  untuk pulang kerumah malam ini menggunakan bus. Setelah mereka bubar dengan obrolan mereka aku mendekati Nois dan mengajak untuk pulang bareng bersamaku naik motor berdua. Mau pulang bareng ngga? kebetulan aku juga mau pulang malam ini. ajakku”. Sepertinya Nois ragu untuk menerima ajakanku karena tidak enak dengan teman temannya. Dari arah pintu terlihat teman temannya melihat aku sedang ngobrol dengan Nois dan mereka mendengar ajakanku dan memberi kode ke Nois untuk menerima ajakanku dengan  senyum  mengedipkan mata  ke Nois. Akhirnya Nois menerima ajakanku tapi hanya setengah perjalanan, Nois akan menunggu diterminal setengah perjalanan lalu naik bus tersebut dengan temannya karena Nois merasa tidak enak meninggalkan teman temannya. Oke sip kalau begitu kataku”.

Pada malam hari setelah shalat isya kami berdua berangkat naik motor dan tiga orang temannya menggunakan bus, dari awal  berangkat kami berdua merasa canggung, sepi tidak ada obrolan sampe akhirnya nyampe diterminal, bus nya belum sampe di terminal Nois pun harus menunggu sehingga aku menemaninya menunggu bus yang dinaiki tiga orang temannya, kami duduk berdua dibangku panjang tempat menunggu bus. Terminal terlihat sepi hanya kami berdua  yang sedang menunggu bus, mungkin karena posisinya sudah larut malam, dan sampai saat itu juga belum ada obrolan antara kami berdua. Sampai akhirnya ditengah sepinya terminal Nois berkata bintangnya kok banyak ya malam ini, oh iya banyak juga ya, sahutku”.  sambil melihat kelangit. Kalo banyak bintang pertanda langitnya cerah kataku sambil senyum, dan tiba-tiba  Nois menyeretku untuk tidur dipangkuannya, weww jantungku berdebar dan nafas tak karuan, kami berdua merasa canggung akan tetapi kami berdua seperti merasa momen ini yang sangat langka dan perasaan kami seperti terhubung.

aku yang sedang tiduran di pangkuannya hanya melihat langit dan tak mampu menatap Nois, ingin sekali menyakatan perasaan ini kepadanya dan memberitahu keseriusan perasaan ini, tapi aku yang masih sangat canggung dan salah tingkah dengannya. merasa memutuskan untuk lain waktu saja membicarakan ini dengannya.

Selama menunggu hanya Nois yang berbicara menceritakan bagaimana dia kesal dengan remaja sekarang dengan pergaulan bebas mereka, dia juga menceritakan tentang hijrah menjadi muslim yang lebih baik. Mendengar cerita Nois aku pun bergegas bangun dari pangkuannya setelah mendengar ceritanya tadi seolah membayangkan kami berdua sama saja dengan remaja yg diceritakan Nois kalau posisiku kaya gini dan bebarengan dengan aku bangun, bus itu pun datang.  Nois bangun dari tempat duduknya bergegas menuju bus itu dan dia melambaikan tangan sambil mengucap makasih ya, Aku pun tersenyum dan berangkat melanjutkan perjalanan dengan motor sambil senyum senyum sendiri sepanjang perjalanan pulang. END.

Nois adalah temanku sejak lama, dan sejak lama itu pula aku menyukainya sampai sekarang. Sejak lama itu kami tidak pernah bertemu, dan sore hari itu juga aku baru bertemu kembali dengannya. aku juga kaget kalau Nois satu kosan denganku hanya  beda kamar alias tetanga kos.

Tidak ada kelanjutan untuk cerita diatas,  lanjutan cerita nya dengan waktu dan latar tempat yang berbeda dengan orang yang sama.

Terima kasih sudah membaca cerita ini. untuk saran cerita selanjutnya silahkan tulis dikolom komentar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;